#karya Hassan Musa, Sudan, klik sini
Hari ini hari khamis, hehe, sok da Jumaat kan, biase orang dengar Khutbah hari Jumaat kan? ni bukan khutbah pun cuma perkongsian ilmu sesama kkita kan. seperti firman Allah dalam surah al- Asr;
Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu di dalam kerugiaan (2) Kecuali mereka yang beriman dan melakukan amal soleh, berpesan-pesan dengan kebenaran, dan berpesan-pesan dengan kesabaran (3)
Jadi, saya sebagai manusia yang cetek ilmu ni, ingin la mengajak kawan-kawan sama bertukar-tukar pendapat dan juga ilmu. seperti mana firman di atas, Allah mengajar kita supaya menegur secara kebenaran dan kesabaran. ini boleh kita simpulkan, teguran yang ingin kita sampaikan haruslah di beri dengan penuh hikmah. bak kata orang melayu, seperti menarik rambut dalam tepung, rambut tidak putus, tepung tidak berselerak.
Baiklah, kita msuk ke tajuk utam kite ari ni (la, mukhadimah je tadi) saya ingin bercerita, berkongsi tentang putus cinta, hehehe, (jangan gelak ye). Ye la, putus cinta ni satu fenomena biasa kan. tak kire lah kite putus cinta dengan siape pun. siape tinggal siapa, siape benar siapa salah selalu dijadikan isu. sebelum kita pergi lebih jauh, jo kite lihat beberapa situasi dulu sebelum sama-sama berpikir.
sitiuasi 1:
saya sudah bercinta dengan awek ni da sebulan da. dia jumpa bangla, dia terus pergi kat bangla tu. keciwa saya. sedih saya, dia lah cinta agung saya, sayas rasa da putus harapan. korang tak rasa macam saya rasa. wuwuwuwu...
situasi 2:
saya da 3 tahun bercinta, semua saya da serahkan, sampai harta saya pun saya da kasik kat jantan tu. tapi sampai ati dia tinggalkan saya. keciwa saya. sedih saya, dia lah cinta agung saya, sayas rasa da putus harapan. korang tak rasa macam saya rasa. wuwuwuwu...
situasi 3:
saya da bercinta dengan dia selama 2 tahun, kami tunang, tapi rupanya dia ada skandal dengan orang lain. slepas sebulan kami tunang, dia lari tinggalkan saya ikut skandal dia. keciwa saya. sedih saya, dia lah cinta agung saya, sayas rasa da putus harapan. korang tak rasa macam saya rasa. wuwuwuwu...
situasi 4:
Kami dah bercinta lama, 4 tahun, semalam kami kawin, hari ini dia dilanggar lori, dia meninggal dalam kemalangan. keciwa saya. sedih saya, dia lah cinta agung saya, sayas rasa da putus harapan. korang tak rasa macam saya rasa. wuwuwuwu...
situasi 5:
Saya tak pernah bercinta walau umur da 60 tahun. keciwa saya. sedih saya, dia lah cinta agung saya, sayas rasa da putus harapan. korang tak rasa macam saya rasa. wuwuwuwu...
itulah beberapa contoh situasi yang cuba saya gambarkan. sebenarnya, bila kita bersedih, putus cinta, kita rasa diri kita nilah yang paling malang. kita rasa hidup ini tidak adil. cinta yang ditabur tidak menghijau seperti yang disangka. semua keindahan itu direntap angkara satu pihak yang tidak dapat memenuhi janji.
tapi kita pernah terpikir tak. dalam kesusahan kita, ada lagi insan yang lebih malang dari kita. situasi pertama, bercinta sebulan,tapi kecewa sampai putus harapan . cuba kita lihat ade manusia lain yang bercinta, berkahwin bagai putus juga. semua ini perjalan milik Ilahi, Dia menetukannya. jadi kengkawan, janganlah sedih sampai putus harapan.
orang alim selalu berpesan kepada kita. bila kita melihat nikmat dunia yang kita dapat ni, jangan lah kita bandingkan dengan orang di atas kita. tetapi bandinglah dengan orang lagi bawah dari kita, orang yang susah dari kita. supaya kita sentiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Bersyukurlah jiwa, sujudlah kamu memuji yang Esa.
#pesanan ini tak lebih untuk diri sendiri saja. pada yang membaca, terima kasih, salah tegur la ye.